Sedikit mengingat masa liburan sekitar 2013 yang lalu...
Kesuburan tanah Indonesia sudah tidak di ragukan lagi, kebanyakan wilayahnya memiliki potensi pertanian dan perkebunan yang menjanjikan, masyarakatnya memiliki jiwa Tani yang gigih, ulet dan semangat yang tinggi.
Mengutip Perkataan Presidan RI Ke II Kebanggaan Saya, "Tanamlah Cabai dihalaman Rumah mu" Soeharto.
Era zaman modren saat ini memang cukup signifikan penurunan minat masyarakat untuk bertani, banyak yang memilih untuk merantau sebagai tenaga kerja di berbagai Perusahaan, karna dianggap hasilnya lebih menjanjikan, tanah pertanian diubah bisnis properti, pabrik dan usaha lainnya. sedikit dampaknya yaa....seringnya bahan bahan pokok mengalami kenaikan harga.
Berbagai program Pemerintah untuk memajukan Pertanian telah diluncurkan, mulai dari subsidi pupuk, lahan, pembibitan, pelatihan pembibitan dll. namun belum semua program tersebut menyentuh lapisan masyarakat karna kurangnya sosialisasi, informasi ke desa desa terpencil seperti yang akan saya liput kali ini he he,,,,he,,,
|
Bibit semangka yg telah dipindahkan ke tanah perkebunan
Budidaya semangka ini menggunakan pelastik hitam perak agar dapat menghemat pupuk, pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang.
Luas lahan yg dikelola sekitar 4 hektar
ternyata melon juga ada....
Bincang saya dengan Mas Yoko,, 'mirip nama orang jepang' hixz...hixz...selaku pengelola perkebunan semangka sedikit memberi informasi, bahwa untuk mendapatkan hasil panen yang memuasakan pemilihan lahan dan juga bibit unggul menjadi kuncinya.
Karna semangka merupakan tanaman yang membutuhkan cuaca yang hangat atau panas sekitar 25 sampai 30 derajat celcius untuk tumbuh dan berbuah secara baik'' ungkapnya.
Panen semangka Tiba by Model Batam aha..aha...
Buah yang banyak mengandung air ini memiliki 4 jenis yaitu, Semangka Merah, Kuning, non biji dan semangka Inul. he..he..kehabisan nama jenis semangkanya sehingga menggunakan nama penyanyi dangdut yang terkenal dengan GOYANG NGEBORnya hi..hi...
Masih kata Mas Yoko jenis semangka Inul ini merupakan jenis baru, bentuknya yang Lonjong seperti timun penyebab disebut Semangka Inul.
Buah yang lebih besar dari pohonnya hihi..hihi
Kuat gak Yun...? coba tebak berap kilo??
Taksudi meninggalkan melon
oya Mas Yoko hanya menanam beberapa Pokok melon karna menurutnya perawatan pokok Melon lebih sulit jika dibandingkan dengan Buah Semangka,, sayapun baru tau kalo pokok melon membutuhkan jangkar untuk tumpuan pohonnya naik keatas, sedangkan pokok semangka merambat atau menjalar kemana mana.
Pengangkutan semangka untuk di tebar pesonakan kepasar pasar tradisional
Disini juga masih menggunkan tenaga kerja sistem gotong royong hmmm serukann,,,,,,,
Kata Mas Yoko Keuntungan dari penjualan semangka yang sudah panen ke dua kali ini sangat memuaskan lebih dari cukup, sekali panen keuntungan bersihnya mencapai kurang lebih 50 sampai 70 jt.
Semangka membutuhkan waktu 2 minggu untuk membentuk bibit hingga bercambah, dan 3 bulan untuk masa dapat di panen atau sekitar 65 sampai 75 hari
Harga perkilonya Rp.3000 kalo tetangga bisa Rp.2000 bahkan gratis, seperti saya maunya gratiss he,,he,,,dan kalo di jual kepada pemborong harganya diatas itu.
Trimakasih Mas Yoko suadah mau berbagi pengetahuan budidaya semangka dan lemon.
dan juga semangka gratisnya yang saya bawa pulang setelah makan sepuasnya diperkebunann
Sukses selalu walaupun progam pemerintah belum menjangkau sampai kesini.
Berikanlah yang terbaik untuk dirimu, maka secara tidak langsung akan memberikan
yang terbaik pula untuk orang disekelilingmu dan Negaramu.
Perkebunan ini terletak di wilayah Transmigrasi SP 7 Kec. Paninjauan Kab.Baturaja
Prpvinsi Sumatra Selatan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar